“Apabila sudah kalah Nusantara, saya akan beristirahat, apabila gurun telah dikalahkan,
Begitupula seram, Tanjung pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Pelambang,
Tumasik, pada waktu itu saya akan beristirahat.”
-Gajah Mada
                Majahpahit Gajah Mada sangat popular sebagi seorang tokoh nasional pada masa kejayaan Majapahit. Pada  tahun 1319 Gajah Mada di angkat menjadi patih Kediri. Sepuluh tahun kemudian, Arya Tadah (Mpu Krewes) mengundurkan diri dari jabatanya sebgai mahapatih Kerajaan Majapahit dan menunjuk Gajah Mada sebgai penggantinya. Gajah Mada tak sertamerta menerima penunjukan dirinya itu; ia inggin membuat jasa terlebih dahulu kepada Majahpahit dengan menaklukan Keta dan Sadeng yang ketika itu memberontak terhadap Majahpahit pada tahun1331, pemberontakan tersebut dapat ditumpas oleh Gajah Mada. Tiga tahun kemudian, Gajah mada diangkat secara resmi menjadi Majahpahit oleh Ratu Tribhuana Tunggadewi Jayawisnur Wardhani (1328-1350).
Dengan tekadnya yang kuat, Gajah Mada memimpin pasukan Majahpahit untuk menyatukan Nusantara, dengan harapan agar persatuan dan kesatuan tersebut dapat melindungi bersama dari ancaman bangsa di utara yang pada waktu itu dikenal dengan nama bangsa Tartar. Majapahit membangun kekuatan armada lautnya yang terdiri atas ratusan kapal dibawah pimpinan Laksamana Nala, dan juga pasukan darat yang andal dengan inti kekuatan pasukan khusus Bhayangkar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini